Jumat, 06 Oktober 2017

SIM, Fizar Asaparent, Prof.Dr.Ir. Hapzi Ali.MM,CMA, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, universitas mercubuana, 2017

Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi


Pemberdayaan data secara elektronik lebih baik daripada manual karena:

1. Proses penginputan data secara lebih mudah, efektif dan efisien serta lebih cepat, selain itu akurasi dalam pemrosesan juga lebih mudah serta biaya yang lebih murah di bandngkan dengan proses manual. Dengan proses manual akan memakan waktu yang lebih lama dan tidak efektif.

2. Software pesanan lebih mahal daripada software pasaran karena software pesanan mengikuti permintaan pesanan sehingga pembuatannyapun juga semakin lama dan lebih extra terutama dalam mendesain dan menyesuaikan permintaan dan pastinya waktu yang digunakan untuk mengerjakan lebih lama sehingga biaya yang di keluarkan untuk membuat juga mahal. Sedangkan software yang ada dipasaran lebih murah karena software yang dijual trsbut sudah jadi dan penggunanya pun harus menyesuaikan dengan apa yang sudah ada, selain itu software tersebut biasanya sdh bnyak yang menggunakan sehingga harganya lebih murah.

3. Meski secara ejaan internet dan intranet hanya berbeda beberapa huruf saja, namun secara makna, keduanya ternyata memiliki banyak perbedaan. Beberapa ahli telah menelurkan pendapatnya masing-masing terkait makna atau pengertian internet dan intranet dari sudut pandangnya masing-masing. Akan tetapi, secara umum pengertian keduanya adalah sebagai berikut: Internet adalah sebuah teknologi yang mampu menghubungkan semua jaringan komputer di dunia untuk melakukan pertukaran dan akses data. Sedangkan Intranet adalah teknologi yang mampu menghubungkan jaringan komputer di dalam suatu lokal wilayah tertentu seperti ruangan, rumah, perpustakaan, kantor, dan lain sebagainya.

Dari kedua pengertian di atas, tentu sedikit banyak kita telah dapat mengidentifikasi apa saja perbedaan internet dan intranet. Perbedaan keduanya secara sederhana dapat ditunjukkan seperti berikut:

1. Perbedaan Jangkauan Perbedaan internet dan intranet yang paling spesifik terletak pada wilayah yang dapat dijangkau keduanya. Internet menjangkau wilayah yang sangat-sangat luas. Semua orang di seluruh dunia dapat menikmati setiap data yang terdapat di internet tanpa batasan ruang dan waktu. Hal ini tentu berbeda dengan jangkauan teknologi intranet. Intranet hanya menjangkau suatu kawasan lokal yang sempit. Di mana orang-orang yang ingin menjangkaunya juga harus memiliki akses khusus.

2. Perbedaan Perkembangan Perkembangan dan inovasi antara internet dan internet juga berbeda. Teknologi internet berkembang dengan sangat pesat. Jangkauan dan akses yang mudah bagi penggunanya memungkinkan setiap orang dapat menuangkan kreasinya masing-masing ke dalam jaringan ini. Sementara perkembangan intranet sangat lambat dan terbatas. Lingkup jangkauannya yang sempit membuat penambahan dan pembaruan dari setiap konten atau fitur yang ada di dalamnya sangat terbatas dan tidak mungkin bisa menyaingi perkembangan internet.

3. Perbedaan Aksesibilitas atau kemampuan untuk mengakses setiap konten di internet dimiliki oleh semua orang di dunia. Hal ini berbeda dengan aksesibilitas intranet, di mana hanya orang-orang tertentu yang telah diberikan hak dan kewenangan sajalah yang bisa mengakses data-data yang terdapat dalam intranet.


Perbedaan Tingkat Keamanan Perbedaan internet dan intranet juga terdapat pada sisi tingkat keamanannya. Intranet umumnya jauh lebih aman dibandingkan internet. Keamanan intranet yang lebih baik disebabkan karena pembatasan akses yang ada dalam jaringan ini. Pembatasan akses di jaringan intranet membuat peretas akan mengalami kesulitan ketika hendak melakukan perbuatan negatif di dalamnya. atau Novell’s GroupWise.

Kamis, 05 Oktober 2017

SIM, Fizar Asaparent, Prof.Dr.Ir. Hapzi Ali.MM,CMA, Pengguna dan Pengembang Sistem Perusahaan, universitas mercubuana, 2017

Pengguna dan Pengembang Sistem dalam Perusahaan

Kantor Maya (Virtual office) adalah suatu konsep yang mengenalkan pekerjaan kantor yang dilaksanakan secara virtual dengan jalan membangun suatu link antara pekerja yang satu dengan yang lainya di tempat yang berbeda unuk menyelesaikan pekerjaan kantor, biasanya link-link ini saling berhubungan dengan memanfaatkan sitem komunikasi elektrik.

Gagasan Tentang Kantor Maya

Istilah Kantor Maya pertama kali muncul karena adanya Otomatisasi (pekerjaan dilakukan secara otomatis) yang berawal dari lingkungan pabrik, kemudian berkembang ke lingkungan perkantoran yang dikenal dengan Office Automation.

SIM, Fizar Asaparent, Prof.Dr.Ir. Hapzi Ali.MM,CMA, Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business, universitas mercubuana, 2017

Bisnis saat ini berkembang sangat pesat, yang menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Banyak sekali operasional dalam perusahaan yang harus dilakukan dalam mewujudkan target dari perusahaan. Seorang manajer harus dapat mengambil keputusan dalam pengerjaan operasional suatu perusahaan. Manajer perlu memperhitungkan beberapa faktor dalam mengelola pengerjaan operasional perusahaan seperti faktor waktu, biaya, sumber daya manusia, dan lain sebagainya.

Rabu, 04 Oktober 2017

SIM, Fizar Asaparent, Prof.Dr.Ir. Hapzi Ali.MM,CMA, Karakteristik sistem informasi manajemen, universitas mercubuana, 2017

Karakteristik Yang Dimiliki Oleh Sistem Informasi


1.      Memiliki Komponen

Karakteristik pertama dari sebuah sistem informasi adalah memilki komponen. Komponen ini merupakan bagian dari sebuah sistem interaksi, dimana keseluruhan komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Setiap komponen atau yang bisa juga disebut sebagai subsistem di dalam sebuah sistem informasi memiliki sifat untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu di dalam sebuah sistem informasi. Jadi, apabila subsitem atau komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal, maka keseluruhan sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat berjalan secara optimal.

2.      Memiliki Batasan atau Boundary

Karakteristik dari sebuah sistem informasi berikutnya adalah sebuah sistem informasi haruslah memiliki sebuah batasan sistem atau yang dikenal dengan istilah boundary. Batasan ini merupakan pembatas dari sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi tersebut menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan menunjukkan ruang lingkup yang dimilki oleh sistem informasi tersebut. Jadi, dengan adanya boundary ini, seuah sistem informasi tidak akan bekerja saling tumpang tindih satu sama lainnya, dan dapat berfungsi sesuai dengan tugas dan juga perannya masing- masing.

3.      Memiliki Lingkungan Luar dari Sistem atau Environment

Karakteristik dari sistem informasi berikutnya adalah memilki lingkungan luar dari sebuah siste, atau yang disebut dengan environment. Environment merupakan keseluruhan sistem dan juga lingkungan yang berad di luar batasan atau boundary dari sebuah sistem informasi. Sebuah sistem akan disebut sebagai sistem informasi, apabila sistem tesebut memilki batasan atau boundary, dan juga memiliki lingkungan luar yang berbatasan langsung dengan sistem informasi tersebut.

4.      Memiliki Interface

Interface atau antar muka merupakan karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sebuah sistem informasi. Ya, suatu sistem akan dianggap sebagai sebuah sistem informasi yang dapat dioperasikan dengan baik dan juga optimal apabila sistem informasi tersebut memilki interface atau antar muka. Interface atau antarmuka ini merupakan media yang digunakan untuk dapat menghubungkan sebuah komponen atau subsistem yang terdapat pada sebuah sistem informasi.
Hal ini mengacu pada karakteristik pertama pada sebuah sistem informasi, dimana sistem informasi memilki beberapa komponen dan juga subsistem yang menjadi dasar terbentuknya suatu keseluruhan sistem. Keseluruhan komponen dan juga subsitem tersebut di hubungkan dengan apa yang disebut dengan interface.
Berarti, sudah jelas terlihat, apabila suatu sistem informasi tidak memiliki interface, maka sistem tersebut tidaka akan dapat berjalan dengan optimal.

5.      Memiliki Input atau Masukan Sistem

Karakteristik berikutnya dari sebuah sistem informasi adalah sistem input atau masukan. Input system atau sistem masukan ini meruapakan jenis energy yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan atau input ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

Maintenance Input Maintenance input merupakan input yang berhubungan dengan perawatan suatu sistem, dimana merupakan sebuah energy yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, agar sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan optimal.
Signal Input

6.      Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem

Output atau keluaran merupakan karakteristik dari sistem informasi yang berikutnya. Output merupakan keluaran energy atau hasil yang diteruskan oleh input. Hasil atau output ini bisa berupa tampilnya data dan juga informasi yang muncul pada display user, yang berisi informasi. Dengan adanya output ini , maka setiap user yang menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan layanan informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi dapat bekerja dengan optimal dan bermanfaat.

7.      Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem

Karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sistem informasi adalah sebuah pengolah data atau pemrosesan sistem. Pengolah data atau pemrosesan sistem ini merupakan komponen atau bagian di dalam sebuah sistem informasi yang memilki tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem informasi menadi keluaran atau output dari sebuah sistem informasi.
Singkatnya, processing system ini membantu proses pengolahan data secara keseluruhan yang ada did alam sebuah sistem informasi, lalu mentransmisikan hasil dari pengolahan data tersebut menuju output yang dikeluarkan oleh sistem dan dapat diakses oleh user.

8.      Memiliki Sasaran dari Sistem

Karakteristik terakhir merupakan karakteristik yang mungkin paling penting dari sebuah sistem informasi. Karakteristik tersebut adalah sasaran dari sistem. Ya, sasaran dari sistem merupakan analisis berupa siapa saja yang akan menggunakan sistem informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan sistem, maka sudah pasti sebuah sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna.


Misalnya adalah, sebuah sistem informasi diimplementasikan untuk para auditor dan juga akuntan. Maka jenis dari sistem informasi yang akan diimplementasikan dan juga dikembangkan adalah jenis dari sistem informasi akuntasi, yang berisi data – data keuangan suatu eprusahaan dan juga organisasi.

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.



7) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

Sistem dan Komponen Sistem Informasi di perusahaan

Sistem informasi dapat dikatakan memiliki nilai strategis apabila sistem tersebut dapat menunjang keberhasilan operasional perusahaan. Peranan sistem informasi dapat berbeda-beda setiap perusahaan. Perusahaan dapat memandang bahwa sistem informasi yang ada hanya sebatas alat bantu untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, akan tetapi bisa juga menjadi sesuatu yang berfungsi sangat strategis, dalam artian dapat secara signifikan memberikan kepuasan pelanggan terhadap produk dan jasa yang diberikan perusahaan. Secara umum, sistem informasi merupakan kumpulan dan komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.

Jogiyanto (2001) menyatakan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang berhubungan dan mendukung fungsi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan pendistribusian informasi. Hasil dari proses tersebut digunakan pihak manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi. Selain itu, sistem informasi yang baik dapat membantu dalam hal analisis dan visualisasi masalah dalam penciptaan produk baru.

Terdapat beberapa pandangan manajemen akan sistem informasi yang ada di perusahaan sesuai fungsinya. Pertama, adalah sesuatu hal yang sudah sangat terbiasa dalam perusahaan untuk meningkatkan efisiensi proses kerja atau aktivitas operasional, terutama untuk urusan administrasi serta dokumentasi, sehingga mendorong untuk melakukan investasi pembelian komputer untuk dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dalam pengelolaan perusahaan. Apabila suatu sistem tersebut tidak berpengaruh terhadap penciptaan produk yang lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat sesuai dengan konsep produk dalam competitive advantage cheaper, better, dan faster, maka hal tersebut tidak perlu diterapkan.

Komponen dalam sistem informasi perusahaan

Perkembangan teknologi yang terus berkembang telah banyak dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Teknologi sistem informasi telah berkembang pesat untuk menyajikan informasi sebagai dasar pengendelaian perusahaan dan pengambilan keputusan yang cepat karena didukung data-data terbaru dan akurat.



Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi perusahaan adalah:

1.      Database yang terintegrasi

Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini perusahaan. Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat dilihat pada modul inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.

2.      Akses yang aman ke database.

Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak yang tidak berwenang mengubah isi database.

3.      Bisnis proses yang terdokumentasi.

Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik. Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami. Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman, keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain

4.      Pengendalian terhadap aplikasi.

Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan. Ada staf yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi. Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.

5.      Pengendalian internal perusahaan.

Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan. Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya.







DAFTAR PUSTAKA :

1.Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen, Mengelola Perusahaan Global, Jakarta, Salemba Emappt, Edisi 12, 2008

2. Hapzi Ali & Tonny Wangdra, Sistem Informasi Bisnis “SI-Bis” Dalam Prospektif Keunggulan Kompetitif, Baduose Media, 2010


4. Anonim, 2017 http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/12/12/paper-sistem-informasi- manajemen/ (10 September 2017, jam: 11.27)


5. Anonim, 2017 http://www.proweb.co.id/articles/erp/komponen_sistem_informasi.html (10 September 2017, jam: 11.27)